Blogger news

About Me

My photo
just a plain nobody. saya bukan siapa-siapa pun. menulis dari monolog sebuah daerah terpencil bernama hati. lantaran bibir yang bisu dan kelu, jemari ku berlari di papan kekunci

Sunday 20 May 2012

dan, saya rasa, bahawa saya tak layak, dan tak berhak...



oh.
itulah, yang selalu kita rasa,
bila kita rasa down dengan hidup ini.
bila kita tak dapat apa yang kita nak.
bila apa yang kita rancang, tak menjadi,
bila apa yang kita harap, jadi sebaliknya.
dush* dush*
rasa macam kena hempap batu besar.

rasa aja kan?
Bilal bin Rabah , batu besar diletak atas dadanya, sedang kita cuma “rasa, macam”
ok? so, jangan nak overacting.

dia lain, imannya kuat.
heh? habis tu, kita tak nak bina iman yang kuat? nak berlembik-lembik?
berhenti tongkat dagu, tepuk dahi sendiri!

betulkah, bila kita asyik dapat benda yang kita tak nak,maknanya kita tak layak dan tak berhak hidup bahagia?
*air mata bergenang, sedihnya.*

tak la!
dan bila dah usaha dengan cara dan jalan yang betul,
masih tak dapat apa yang kita nak, sabarlah.
dan bila dan doa dan mintak sungguh-sungguh,
masih tak diberikan apa yang kita pinta, maka redhalah.
Allah lebih tahu apa yang lebih baik.

dan Allah lebih tahu, 
apa yang kita layak dapat, 
apa yang kita berhak dapat.
apa yang kita berhak kita miliki,
apa yang kita berhak kita rasai.

dan ingat!
bukan sahaja tentang apa, tapi bila!


hati, sabarlah,
jangan fikir bukan-bukan!
dah, kesat air mata.
time to heal urself.
orang tak faham, orang tak tahu.
DIA ada, DIA tahu. DIA sedang Memerhati, bahkan DIA mendengar bisikan hati kamu. ;’)

credit


Friday 11 May 2012

Tuhan, mengapa saya?


Tuhan, mengapa saya?

selalu, bila diuji, bila diduga,
kita bertanya,
 ya Allah, mengapa aku?
ya Allah, kenapa jadi macam ni, dekat aku.
ya Allah, kenapa aku dapat takdir yang macam ni.
rasa dalam hati, sesak dan sebak.
hati terasa dihimpit batu besar yang berat.
ya Allah, bukan aku tak redha….
tapi, kenapa selalu aku tak mendapat apa yang aku ingin.
mengapa selalu benar aku diuji.
mengapa aku tak dapat itu, tetapi dapat ini?
itulah rintih hati?
ya Allah.
manusia, itulah lumrah.
memang begitu, bila tak dapat apa yang diingini, kita bertanya, mengapa DIA tak beri.
bila begitu banyak catatan, ayat, bahkan penulisan masih tak mampu menyembuh luka dihati, maka mungkin tiba masanya kita muhasabah diri dari sisi yang lain.
Ya Allah, kenapa aku dapat ini?
Ya Allah, aku selalu berdosa, tapi mengapa masih KAU berikan kasih sayang-MU padaku?
Ya Allah, aku selalu melupakan-MU, tapi masih KAU berikan aku pelbagai nikmat, sedang selalu benar, aku ingikari-MU.
ya Allah, terlalu banyak yang KAU beri, tapi, terlalu sedikit yang aku syukuri.
ya Allah, terlalu banyak yang KAU izinkan aku miliki, tapi terlalu sedikit sebenarnya yang layak aku miliki.
pernah? pernah duduk, istighfar dan renungi diri.
banyak, terlalu banyak yang kita tak minta Allah beri.
banyak, terlalu banyak, yang kita tak patut dan tak layak dapat,
tapi Allah anugerahkan, Allah berikan, dan izinkan kita rasakan nikmat-NYA.
masih tak rasakah, betapa besar dan luasnya kasih sayang Allah? ;’(
ya Allah, kerasnya hatiku..
sudahlah, pujuk hati.
redhalah.
mungkin, mungkin banyak yang kita nak, tapi tidak kita miliki,
kita mintak, kita mohon tapi Allah tak beri.
tapi, sebenarnya, dalam tak sedar, lebih banyak, yang kita tak patut dapat, tak layak miliki, Allah berikan, Allah izinkan kita miliki.
selalu benar, kita tanya Allah, tentang perkara yang kita tak sukai, tapi tak pernah kita persoal diri tentang perkara yang terlalu banyak kita miliki padahal, kalau dilihat pada akhlak dan amal kita, tiada apa pun yang berhak kita miliki.
sabarlah, DIA masih sayang kita, walaupun, bukan dengan memberi apa yang kita mohon.
jangan melihat kekurangan, tapi hargailah kenikmatan.
bila ingin bertanya ALLAH tentang kesulitan dan kesusahan,
tanyalah juga tentang nikmat dan kesenangan!


Saturday 5 May 2012

jangan takut. percaya dan yakinlah!


dan saat ingin melangkah lebih jauh.
saat ingin bergerak kepada hubungan yang lebih pasti dan lebih kukuh,
jangan pernah ragu.
jangan pernah membiarkan kerisauan memaku langkahmu di tanah.
jangan pernah membiarkan keraguan membuat kau terpaku dan membatu.

jangan takut,
“andai aku tak mampu membahagiakan dia”
“andai aku tak mampu memberikan segala-galanya pada dia”

bahagia itu,
bukan kita yang beri.
tapi Allah.

dan
rasa bahagia itu,
bukan kerana kita, 
tapi dari Allah.

dan kita tak akan mampu memberikan segala-galanya.
yang Memberi itu Allah.
kita hanya medium pengantara.

bila masanya tiba,
maka jangan takut.
jangan membiar kerisauan tentang kebahagiaan, kesempurnaan dan masa hadapan,
mengaburkan dan memudarkan hasrat kamu.

bahagia, rezeki, masa hadapan,
itu semua milik Allah.
maka, bila sedia dan percaya,
selamat melangkah ke arah itu.

~ may Allah bless. ~